Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Setting the notion or doing the motion?

                Jadi ini pertama kali nya aku nulis soal percakapan, murni percakapan, tentang 2 kontributor blog ini dalam ngelihat kontribusi manusia untuk sekitarnya. Percakapan ini terjadi selama kurang lebih 2 jam, via whatsApp (that’s why bisa sama persis, karena tinggal copast).

Suka Rela Wan

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk membantu seorang teman dalam misinya. Dia sedang menuliskan esainya dan membutuhkan ide dari para influencer di sekitarnya. Mereka yang berkarya dalam menggerakkan banyak orang, tak jarang mereka ini merupakan inisiator dalam hal baik dan agen perubahan.

A Perpetual Cycle

I understand (and you should too!) that whatever it is I want to do might continue to change, or at least develop into something a little bit different than I  originally expected. I'm not completely set on the idea of my life turning out one specific way, and I’ve started to learn how to be flexible with whatever life throws at me. One line we might hear familiar is I failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed which said by famous basketball player Mike Jordan. I heard it first back when I was in my junior high. And the time I recalled that line, I also recalled the memory that stayed with it.

what if ... had feelings?

                Sudah tiga kali ini, selama aku menginjak remaja, setiap aku ke bioskop aku lebih memilih untuk menonton kartun atau film animasi. Agaknya bisa dibilang aneh, karena setiap nonton pasti gabung sama keluarga-keluarga yang membawa anak mereka, bukan manusia seumuranku. Entahlah, bukan aku tak menyukai film genre action, romance atau horor, hanya saja film kartun ini lebih masuk di otak.

7 things to do every semester

                Kenapa bikin list ini? Karena sebentar lagi aku akan memasuki yang dinamakan semester tua. Aku harus mulai terbiasa dengan pertanyaan gimana KKN, gimana magang, dan kapan ujian proposal skripsi. Proses. Tampaknya orang-orang ini lupa bahwa proses itu sudah kulakukan dari semester satu, saat harus siap jam 6 pagi karena UPN ada pelajaran olahraga.

Scene 2

                Dia paham disana ada semua yang dicarinya. Disapukannya jemari lentik berwarna nude itu ke antara buku-buku yang disampul plastik rapi. Entah, hari ini dia berakhir tertegun di rak huruf S. Dipandanginya barisan buku itu tanpa ampun. Bukan dia hendak memilih, bukan, dia hanya memastikan tidak ada yang terbalik penempatannya.

Jaga kedua sisi lembut dan kerasnya

Okay, bulan terakhir di tahun 2015 ini kita berdua sepakat untuk menggandakan tulisan. Entah bakal gimana jadinya tapi mari berpikir positifnya dulu. Tapi kalau dipikir kesempatan “nyampah” dengan tulisan baper yang meningkat mungkin bisa berarti bagus bagi aku sendiri untuk lebih peka tentang apa yang aku tulis.

Let's Grow and Go

As human beings (or innate wrong-being), we (will always) have a tendency to look at ourselves through the wrong kind of lens. We create perceptions of who we are, and what we have to offer, based on a vision of ourselves that is often centered around our faults. It's fair though.

Benang Merah

Dalam memperjuangkan hidup, ada banyak alasan untuk lelah dan berhenti di jalan. Pun untuk sekedar melihat mentari terbit dan tenggelam. Banyak pula yang hanya duduk terdiam. Namun dia yang menikmati dan tak pantang menyerah adalah seorang pemenang. Apa yang tertulis setelah ini banyak membahas tentang alasan bertahan. Tetap bertarung meski tak mudah. Terus berusaha meski hasil tak kunjung berbuah.

Let me tell you few things!

1.        Karena p erkataan yang baik mampu merubah hari seseorang Kita mungkin tak bisa menemani seseorang seharian, 24 jam selama 7 hari untuk tahu apakah ia baik-baik saja. Tapi dengan perkataan yang baik, setidaknya kita berkontribusi untuk memperbanyak alasan untuk tersenyum nya. Terlepas dari definisi cantik yang subjektif dan mungkin apa yang ia berikan tidak sesuai dengan harapan kita, perkataan yang baik akan selalu membuat perbedaan. Mulai hari itu, aku berterima kasih, kepada semuanya, dengan kata-kata yang baik, yang pantas mereka dapatkan atas usaha optimal dan ketulusan.

Kontra Negatif

Sebut aku Nadir, ini ceritaku; Ada seseorang datang padaku meminta tolong`mengantarnya membeli sesuatu. Dia baru datang kembali dari kampung halaman katanya. Dan butuh bantuanku menemaninya. Lemah sekali dia, ada di alam pikirku. Masih terbayang jelas bagaimana dulu ia begitu perkasa. Teman lama datang ke kotaku. Ayo bertemu adalah kata yang dicapkannya untuk mengikis rindu padaku. Ah bisa saja dia. Padahal dulu tak bertemu dua bulan saja tak pernah diindahkannya. Ada apa kali ini dia begitu melankolis.

Hadir dan Utuh

                Jogja mendung. Aku tak berharap apa-apa pada cuaca hari ini. Que sera sera. Aku bersyukur masih ada sesuatu yang aku tunggu , yang akan kulakukan dan kemungkinan-kemungkinan lain untuk dilakukan berdasar intuisiku.

Why Volunteer?

                So this is my answer, when you asked me why did I volunteer myself to an event or a community rather than being the idea-maker, discuss it with multidisciplinary people and execute it. The interesting facts is that many of your questions end up as a question-to-myself, cause I know, I want to put a meaning on it.  Here we goes :

Fiction on October

1:39. Ah kancing terakhir jaketku lepas. Apalah. Pelan-pelan aku mengendap membuka pintu depan, dan masuk ke mobil. Kuusap lagi mataku, mencoba membuat jelas penglihatanku, salah, nyatanya malah membuat blur.

“kok tumben mbak ga pake es?”

Oke, jadi barusan aku beli jus, di tempat langganan. Uda semingguan ini aku beli jus tiap hari, karena prihatin sama pemasukan kalori dan gizi yang makin ga terkontrol. For those yang belum ngeh sama kesehatannya sendiri, well I suggest to start think about it, seriously.

Ayodhya Karta

Jogja itu bukan Jogja kalau ndak ada isinya.

2% mindset + 2% time

We are always on our guard against contagious diseases of the body, but we are exasperatingly careless when it comes to the even more dangerous collective diseases of the mind - Carl Jung

Scene 1

So I made up this scene, yang aku tahu adalah si perempuan ini harus pergi. I don't know how it's gonna end, ideas will be very appreciated! :D

Tentang Manusia dan Maaf

Pada ranah praktis, manusia itu bisa disebut sebagai makhluk paling lemah. Dibanding dengan ciptaan yang lain, ia hanya diciptakan dari segumpal tanah. Sebuah substansi yang ada paska bereaksinya substansi lain berupa energi. Bandingkan saja dengan cahaya dimana ia bisa menjadi sebuah substansi maupun bentuk energi, atau api yang padanya tercipta hangat, hasrat, dan kibasan simbol khidmat. Tapi kenapa justru dari kehinaan tersebut, semua substansi lain dipersujudkan kepadanya? Bagaimana logikanya hal ini bisa dirunut terjadi? Apa yang membuat tanah tersebut berbeda dari substansi lainnya? Tiga pertanyaan tersebut akan menjadi bahasan utama tulisan yang akan kalian baca seterusnya ini.

In Praise of Reciprocity

Happy September All! This month going closer to the end and even Green Day almost wake up. Have you done your September tasks yet? If the answer is no, good luck to you! You have about one day to do so. Today I want to share my thought about one law of the universe. The law of interaction popularized by Newton. In line with September theme; Change. So one can introspect and appreciate our life as we know we only live once. There you go.

Checked

"...so you can keep me inside the pocket of your ripped jeans, holding me close until our eyes meet...”                                  So Diba chose this topic cause he thought it might be good to do introspection. For me, introspection is simply when I can see to-do-list and everything’s checked. Every point in my to-do-list taught me something. I arranged them like teacher arranged syllabus and my mom arranged our monthly spent. I have to admit, I love doing this.                 Some point in my to-do-list is like meeting with friends. Simply? No. I’m not kind of person who will spend my time for granted. So if you think, all you have to do is picking where you guys wanna meet and talking about weathers, well you’re out of my list. Remember when I wrote every people has their own value to be learned, in other post? Yes, I’d love to dig deeper when I meet them.                 When I listen to them, I evaluate my own being. When I listen to them, inside part of

Good soul will attract another good soul

                Jogja jam 5:51. Ada semburat jingga dan ungu di ufuk timur. Selamat pagi. Speedometer motorku terkena imbas embun tipis, namun aku harus tetap pulang. Semalam aku terpaksa menginap di tempat seorang teman karena sudah terlalu malam untuk kembali ke kost. Kemarin, aku bertemu seseorang yang menginspirasi dengan kesederhanaannya. Kenalkan, namanya Bu Yani. Beliau koordinator Sanggar anak Saraswati. “ya kan ngerameni para pinisepuh to mbak kalau anak-anak main terus gedruk-gedruk playon loncat-loncat gitu” paparnya “hla itu kalau waktunya malam belajar malah bilang capek terus tidur” Begitulah cerita singkat beliau saat ditanya kenapa mendirikan sanggar anak ini.

Breaking Down in Dawn

Pada Senja Ku Berlutut Ku langitkan asa saat kartika berkirana Padanya, tersemat asma Caraku bercengkerama dalam diam Menjaga apa yang terpendam Membebaskan pilu merindu Hingga surya pun menyapu tirtaku Karena ku tahu tak boleh begitu lagi saat terik Saat semua ambisi menjerit Saat semua insan berpeluh menciptakan masa depan Saat paling tepat merealisasikan harapan Andai kau tahu, Aku hanya tak ingin petang datang Aku benci menunda urusan Pada senja, Hadir nista yang sempat luput Hilang perkasaku menjadi takut Maret, 2015

Cause some people doing good by entering someone’s life or leaving

Melihat langit dari rooftop kostku ini mengesankan, bersih dengan semburat orange di bagian barat. Satu, dua, tiga, ada pesawat yang baru landing, menyumbang suara nyaring di telinga. Suara lainnya adalah dari kendaraan yang lalu lalang di jalan Solo. Tergesa-gesa, dan bertujuan. Aku rajin duduk disini, memandang senja dan menunggu fajar. Tidak-tidak, terlalu puitis hahaha. Aku suka membiarkan rambutku kering sendiri di loteng. Sambil menghirup bau deterjen dari pakaian yang baru saja dijemur. Berbicara dengan diriku sendiri, mengakrabkan otak dengan hati.

Ephemerality

#TulisanBertema #Sahabat Prelude Tiap akhir bulan, blog ini akan diwarnai dengan tulisan bertema. Dimana tema ini akan ditentukan secara bergilir oleh kontributor blog. Harapannya cuma satu, agar menulis bagus tidak melulu merupakan inisiasi pribadi namun juga pembuktian bahwa menulis bagus dapat dipacu oleh faktor eksternal seperti orang lain. Selamat menikmati!

To the one who always forget my birthday

#TulisanBertema #Sahabat Untukku, cara Tuhan mempertemukan satu mahkluk dengan mahkluk lain selalu jadi misteri. Simple halo could lead you to the million things. Jika aku sedang duduk di kelas, atau sedang briefing mingguan komunitas atau di kereta, aku selalu memainkan skenario di kepalaku. Sayangnya, saat menulis ini aku tidak kepikiran satupun, yah memang aku harus mulai disiplin menuliskan itu seharusnya. Kenapa? Karena itu tiba-tiba disana, menghabiskan waktuku, membayangkan skenario bahwa banyak mahkluk di tempat ini, dipertemukan dan beberapa akan diijinkan sejajar setelah bertahun-tahun.

Pilot: The Beginning of The End

Have you ever think for once that life is short? Even though it's the longest we ever experience Or the more time we have, the more time there is to waste? As counter intuitive as it sounds, if life lasted forever we might never get around to asking someone out on a date, writing a journal, or traveling around the world, because there will always be tomorrow.

Change: Heart's knowledge should be expanding

- People say to you, "you've changed", or something like that, well, I hope for the sake of God that you have changed, because I don't want to be the same person all my life. I want to be growing, I want to expanding. I want to be changing. Because animate things change, inanimate things don't change. Dead things don't change. And the heart should be alive, it should be changing, it should be moving, it should be growing, its knowledge should be expanding -

Introductory

Artist and scientist analyzes the world around them in surprisingly similar ways. We as two, thinker and feeler, have a mission. To document and observe the world around us as if we're never seen it before. To learn from it. And to make a better change of us. This is a museum of our finding. A storage of our thinking and feeling.