Skip to main content

To the one who always forget my birthday


#TulisanBertema #Sahabat

Untukku, cara Tuhan mempertemukan satu mahkluk dengan mahkluk lain selalu jadi misteri. Simple halo could lead you to the million things. Jika aku sedang duduk di kelas, atau sedang briefing mingguan komunitas atau di kereta, aku selalu memainkan skenario di kepalaku. Sayangnya, saat menulis ini aku tidak kepikiran satupun, yah memang aku harus mulai disiplin menuliskan itu seharusnya. Kenapa? Karena itu tiba-tiba disana, menghabiskan waktuku, membayangkan skenario bahwa banyak mahkluk di tempat ini, dipertemukan dan beberapa akan diijinkan sejajar setelah bertahun-tahun.
                Bukan, pertemuanku dengan sahabatku bukan karena dia salah masuk kelas (kita tidak pernah satu sekolah). Pertemuan itu berasal dari sebuah permainan dan percakapan pertama kami dimulai saat ayam gorengnya jatuh. So absurd, isn’t it? Tapi, untukku, setelah 6 tahun ini, semua masuk akal.
                Dia masih saja suka telat menjemputku, oh tidak, dia masih saja suka telat dalam hal apapun. Dia benci durian. Aku tak tahu kenapa, dia selalu exciting saat membeli hal yang kembar denganku tapi dia juga yang selalu menghilangkan barang tersebut. Dia tidak terlalu suka pedas. Dia akan menyempatkan menelponku jika aku meminta. Dia tidak malu untuk membuka toples di ruang tamuku.
                Bukan sebuah hubungan yang aku pikir akan aku miliki sebelumnya, tapi aku yakin, sedikit banyak aku belajar dari dia. His sincere heart, this thing, that keeps me admire him. I mean, this world is mean, and to find someone with no intention when he help is rare. Iya, dia seperti kebanyakan mahkluk mars lain, tapi entahlah, he’s more than what he looks like (if you read this, :p ). Juga biasanya, kau akan merasa kaku atau awkward jika sudah tidak bertemu dalam kurun waktu tertentu, for us? Big NO. Kita bisa bertemu misal setelah 3 bulan dan dia sudah mengoceh tentang paranoia nya (mestakung) bahwa dia seharusnya putus dengan gadis yang sudah dikejarnya selama 6 tahun.
                Aku mengenalnya dari fase sebelum alay-alay-sembuh dari alay,  we grow up together. Dia selalu salah mengingat tanggal ulang tahunku, dan aku tak pernah bisa marah padanya. Dia bercerita tentang gadis pujaannya dan aku bercerita tentang kelebihan masing-masing lelaki yang mendekatiku. After many heartbreaks and many dissapointment that we’ve been through alone, biasanya kita akan mencari satu sama lain, berbagi cerita, saling mengilhami dengan keberanian. Aku yakin, sahabat yang baik adalah yang membiarkanmu dewasa entah dengan kehadirannya atau tidak.

                After all, I think we’re still same stranger bonded with a moment. The difference is that I choose him to share, and he choose me to help, most of the time.


                        see? dia dandan cantik aja masih banyak yang pingin foto bareng -_-                 (sengaja pilih foto ini emang, protes via whatsApp aja :p)
                       

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Ayah yang Khawatir

Menurutku, semakin kita bertambah dewasa, beberapa istilah yang kita kenal dari kecil akan berubah perwujudan konkretnya di kepala, antara melebar dan mendalam. Kita tidak lagi terpaku hanya pada makna harfiah saja. Istilah hanya digunakan untuk mengerecutkan maksud komunikator kepada komunikan. Pemahaman komunikan, lagi-lagi dipengaruhi  oleh perubahan tersebut.