Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2015

Fiction on October

1:39. Ah kancing terakhir jaketku lepas. Apalah. Pelan-pelan aku mengendap membuka pintu depan, dan masuk ke mobil. Kuusap lagi mataku, mencoba membuat jelas penglihatanku, salah, nyatanya malah membuat blur.

“kok tumben mbak ga pake es?”

Oke, jadi barusan aku beli jus, di tempat langganan. Uda semingguan ini aku beli jus tiap hari, karena prihatin sama pemasukan kalori dan gizi yang makin ga terkontrol. For those yang belum ngeh sama kesehatannya sendiri, well I suggest to start think about it, seriously.

Ayodhya Karta

Jogja itu bukan Jogja kalau ndak ada isinya.

2% mindset + 2% time

We are always on our guard against contagious diseases of the body, but we are exasperatingly careless when it comes to the even more dangerous collective diseases of the mind - Carl Jung

Scene 1

So I made up this scene, yang aku tahu adalah si perempuan ini harus pergi. I don't know how it's gonna end, ideas will be very appreciated! :D

Tentang Manusia dan Maaf

Pada ranah praktis, manusia itu bisa disebut sebagai makhluk paling lemah. Dibanding dengan ciptaan yang lain, ia hanya diciptakan dari segumpal tanah. Sebuah substansi yang ada paska bereaksinya substansi lain berupa energi. Bandingkan saja dengan cahaya dimana ia bisa menjadi sebuah substansi maupun bentuk energi, atau api yang padanya tercipta hangat, hasrat, dan kibasan simbol khidmat. Tapi kenapa justru dari kehinaan tersebut, semua substansi lain dipersujudkan kepadanya? Bagaimana logikanya hal ini bisa dirunut terjadi? Apa yang membuat tanah tersebut berbeda dari substansi lainnya? Tiga pertanyaan tersebut akan menjadi bahasan utama tulisan yang akan kalian baca seterusnya ini.