Skip to main content

Mungkin Aku

Setelah lama menghilang dari kesusasteraan, akhirnya ada ilham datang dari ketaksangkaan. Tentang keinginan yang akan selamanya jadi keinginan jika tak dilaksanakan dengan penuh curahan perhatian. Akan tiba masa segala sesuatunya datang dengan keberkahan.

Mungkin Aku
 
Kuberitahu padamu kawan
Aku mungkin tahu dari mana kuberasal
Namun semua yang kutahu baru hadir setelah kumulai menggunakan akal
Dulu aku hanyalah setetes air yang hina
Dulu aku hanya menyusur ruang sempit yang sering kotor
Kelak rayap merupakan teman peristirahatan menunggu akhir
Bangkai membusuk adalah kepastian takdir pada kesementaraan
Dan sekarang aku sedang pada perantaraaan
Hilir mudik bersama dengan kotoran
Banyak berbuat hal bodoh dan keburukan
Pernah ada masa dimana padaku datang banyak gunjingan
Pun aku sering lupa ingatan
Sering terlintas tentang semua hal buruk yang terlakukan
Apakah mungkin aku semata hanya kenistaan
Atau mungkin semua manusia ditakdirkan demikian
Sebagai benang merah kejahatan semesta
Atau mungkin aku diutus untuk berpikir
Mungkin aku makhluk yang berasal dari unsur paling netral
Mungkin aku bukan berasal dari api agar tidak selamanya berkobar
Mungkin aku bukan berasal dari cahaya agar tak sepenuhnya bersahaja
Tapi justru ketidakberpihakan itulah jawabannya
Bahwa mungkin aku diciptakan untuk bersuci dari ketercelaan
Bahwa mungkin aku ada agar turut serta dalam pencarian agung
Bahwa mungkin aku harus segera memulai penghambaan seutuhnya

Dikreasikan pada malam ramai dengan seru jangkrik hutan
Magelang
Maret, 2016


Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Ayah yang Khawatir

Menurutku, semakin kita bertambah dewasa, beberapa istilah yang kita kenal dari kecil akan berubah perwujudan konkretnya di kepala, antara melebar dan mendalam. Kita tidak lagi terpaku hanya pada makna harfiah saja. Istilah hanya digunakan untuk mengerecutkan maksud komunikator kepada komunikan. Pemahaman komunikan, lagi-lagi dipengaruhi  oleh perubahan tersebut.