Skip to main content

Aku simpan rapat-rapat

Aku simpan rapat-rapat.Judul buku ini kutulis tipis-tipis di ingatanku
Tipis-tipis saja, agar aku tak mudah mengingatnya
Esok, kalau kita sudah mampu, akan kuberi tahu kau beserta nama penulisnya

Kalimat di buku itu berdengung di kepalaku
Mengajaknya berkhianat dengan hati
Lalu, aku memilih terlelap

Kalau pikiranku tak berisik, aku ambil lagi buku itu untuk kusampul
Agar baik rupanya ketika kau baca nanti
Agar tak ada yang kusut

Hari ini, buku itu kuonggokkan dulu
Karena cukup aku tak mau melihatnya sejenak
Pening

Aku simpan buku itu di pojok
Aku simpan rapat-rapat.

Comments

Popular posts from this blog

2k16

First of all. Sorry it took some times for the post. Both contributor had to span holidays and we agreed to postpone our writing for the next deadline. So here I am. Writing (dedicated to this blog) for the first time in 2k16.

Pengingat untuk Revisi Proposal

Terima kasih kepada panic attack yang tahu diri sudah muncul 3 hari sebelum hari H. Terima kasih atas reaksi yang keluar dari hasil reaksi adenosin tri fosfat pada tengah malam. Terima kasih telah menjaga saya dalam misi revisi latar belakang proposal!

Scene 2

                Dia paham disana ada semua yang dicarinya. Disapukannya jemari lentik berwarna nude itu ke antara buku-buku yang disampul plastik rapi. Entah, hari ini dia berakhir tertegun di rak huruf S. Dipandanginya barisan buku itu tanpa ampun. Bukan dia hendak memilih, bukan, dia hanya memastikan tidak ada yang terbalik penempatannya.

Nasionalisme itu gimana?

Aku tak yakin kapan terakhir kali mendengarkan lagu Indonesia Raya. Dan ya, aku yakin aku akan menukar-nukar liriknya tanpa sadar. Selama 11 tahun upacara bendera dan acara formal lainnya, juga bisa dihitung hanya berapa kali aku memejamkan mata, itupun karena kepanasan.