Skip to main content

"Dek, boleh aku minta kakakmu?"



Orang yang baru beberapa kali kau lihat rupanya, sekarang sudah didandani dan segera menyandang nama belakang kakakmu. Itu aku.

Jika kau ada keraguan bahwa aku akan jadi kakak ipar yang bagaimana, aku mengerti. Jika kau akan sedang menerka-nerka seperti apa rasanya punya saudara perempuan, aku juga paham. Satu hal yang ingin aku sampaikan adalah, beritahu aku jika aku salah.

Boleh kupanggil namamu langsung? Aku tak suka kata ganti “dek” sebenarnya. Toh umur kita juga hanya selisih berapa masa.

Hari ini adalah hari dimana aku masuk keluargamu. Aku akan berbakti kepada orang tuamu, sebagaimana yang kau sudah lakukan. Aku berlepas diri dari perlindungan ayahku sekarang, dan amanah itu sekarang dipegang kakakmu.

Aku akan turut hadir dalam perbincangan keluargamu, ikut menentukan kemana kita akan pergi berlibur atau sekedar rembugan akan masak besar apa. Hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya.

Jadi, jika nanti aku melakukan hal yang kurang kau suka, tegur aku. Aku selalu penasaran bagaimana rasanya diomeli saudara perempuan. Semoga nanti kau tidak canggung saat menasehatiku.

Mulai sekarang, kau bisa menyimpan nomor teleponku. Untuk jaga-jaga saja. Atau juga, aku akan sangat berterima kasih jika kau meminta tolong sesuatu seperti membelikan deterjen atau sekedar menemanimu dan ibumu mengobrol.

Mungkin kau bertanya, kenapa kakakmu memilihku, pertanyaan yang aku juga simpan sampai nanti aku bisa tanyakan langsung. Jadi, daripada berasumsi mari kita saling berbagi tentang hal yang kita suka dan tidak suka.

Aku ingin tahu, apa kau juga suka cokelat pahit sepertiku. Kau ada alergi? Kenapa kau berteman dengan teman-teman dekatmu sampai sekarang? Dengan cara apa biasanya kau paling suka dibangunkan? Beritahu aku.

Nanti, saat para saksi mengucap kata “sah”, amanah baru kakakmu akan membuatnya sibuk, bahkan sangat sibuk, dan aku mengharap kelapangan hatimu untuk menerimaku sebagai delegasinya.

Alasanku mengiyakan saat kalian sekeluarga datang ke rumahku adalah aku melihat kemampuan menjaga yang luar biasa dari kakakmu. Sekarang, aku tahu siapa yang dia jaga.

Dan aku ingin kau tenang, karena aku juga akan menjaganya.

Jadi, boleh aku memanggil diriku sendiri sebagai kakakmu?


  

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Ayah yang Khawatir

Menurutku, semakin kita bertambah dewasa, beberapa istilah yang kita kenal dari kecil akan berubah perwujudan konkretnya di kepala, antara melebar dan mendalam. Kita tidak lagi terpaku hanya pada makna harfiah saja. Istilah hanya digunakan untuk mengerecutkan maksud komunikator kepada komunikan. Pemahaman komunikan, lagi-lagi dipengaruhi  oleh perubahan tersebut.