Skip to main content

15 Menit Terakhir

Iya, aku hanya punya 15 menit untuk menyelesaikan tulisan ini.


Aku kena hukuman minggu lalu karena tidak bisa menulis 2 postingan dan dirapel dengan minggu ini berarti aku harus menulis 5 postingan. Dikarenakan harus berbagi waktu dengan packing dan lain-lain, jadilah aku hanya punya waktu 15 menit untuk menyelesaikan tulisanku ini.

HHHHMMMM NULIS APA YA.

Oiya selain ribut pindahan dan meyakinkan diri sendiri soal "pindahan", aku juga lagi ngurus KKN. Kocaknya adalah saat kemaren pembekalan si ibu camat yang didatengin pihak kampus bilang, "...menurut data, di tempat kami banyak terjadi kasus MBA, married by accident dan cerai...." terus juga kepikiran gegara bu camatnya bilang "..di tempat kami susah air...", "...banyak tanjakan..". Dan yes, besok akan aku cek soalnya besok ada survei lokasi.

Jadi inget aku punya catatan kecil soal apa aja yang mau aku lakuin pas KKN, salah duanya adalah ngajakin anak-anak sana nulis surat buat sahabat pena dan bikin mainan tradisional.

Tinggal 7 menit, ngomong apa lagi yahhhh

Oiya aku berangkat KKN tanggal 28 Juli, which means aku cuma bakal ngerasain kehidupan asrama selama 3 hari terus langsung cabut lagi. Iya, iya entar mindah bajunya bukan ke lemari tapi ke tas. KKN ku ini ga ngebolehin nglaju, harus bobo di tempat.

Walau belum kesampean pergi jauh ke ujung Indonesia pake alasan KKN, semoga KKN ku besok berkesan dan bermanfaat buat desanya (iya yang diduluin berkesannya biar banyak belajarnya hehe). Semoga juga lancar bikin proposal dengan kejar deadline cuma 10 hari kurang ini.

Emang kadang di hidup kita maunya nyelesaiin hal satu persatu pelan-pelan macem ngasih ceklis, tapi Tuhan Maha Tahu. Ia tahu kita mampu menanguung tanggungjawab banyak bebarengan. Optimis, Din! Hidupmu seru :D

0:00

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Ayah yang Khawatir

Menurutku, semakin kita bertambah dewasa, beberapa istilah yang kita kenal dari kecil akan berubah perwujudan konkretnya di kepala, antara melebar dan mendalam. Kita tidak lagi terpaku hanya pada makna harfiah saja. Istilah hanya digunakan untuk mengerecutkan maksud komunikator kepada komunikan. Pemahaman komunikan, lagi-lagi dipengaruhi  oleh perubahan tersebut.