Skip to main content

Udah, Tungguin Aja

Mungkin di kalender jenis apapun ga bakal ditemuin apa yang sekarang aku bilang sebagai bulan menunggu, yaudasihya...yang aku paham bulan Mei itu bulan menunggu.

Menunggu kapan lagi weekend ? Berapa hari lagi sebelum Sabtu ?

Menunggu kapan ada libur panjang ? Berapa hari lagi sebelum kelas UAS ?

Menunggu dosen yang ternyata tidak masuk

Menunggu dosen yang ternyata lalai dari janji 15 menitnya dan baru kembali setelah 1 jam

Menunggu diberi tugas akhir, dan langsung maraton ngerjain biar ga ketumpuk sama tugas akhir lainnya

Menunggu banyak orang menyelesaikan kalimatnya

Menunggu teman makan malam, karena otak butuh pengalihan sejenak

Menunggu giliran mandi gegara molorin jadwal mandi dan akhirnya harus antri

Menunggu ada cheecake di depan pintu kamar

Menunggu konfirmasi waktu tes dan ternyata sampai hari H ga ada kabar juga

Menunggu niat untuk membersihkan kamar dan do the laundry

Menunggu waktu sarapan, karena uda dari malem perut laper

Menunggu kenalan sekelompok tahu diri

Menunggu bulan Ramadhan!

Menunggu kapan lagi bisa bebaringan di kasur

"semoga masih diberi kelapangan untuk bersabar", sesederhana karena sejatinya bersabar itu tidak perlu ada batasnya 

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Pilot: The Beginning of The End

Have you ever think for once that life is short? Even though it's the longest we ever experience Or the more time we have, the more time there is to waste? As counter intuitive as it sounds, if life lasted forever we might never get around to asking someone out on a date, writing a journal, or traveling around the world, because there will always be tomorrow.

Scene 2

                Dia paham disana ada semua yang dicarinya. Disapukannya jemari lentik berwarna nude itu ke antara buku-buku yang disampul plastik rapi. Entah, hari ini dia berakhir tertegun di rak huruf S. Dipandanginya barisan buku itu tanpa ampun. Bukan dia hendak memilih, bukan, dia hanya memastikan tidak ada yang terbalik penempatannya.

On Piece of Believing

As much as I like to have faith in Islam, a piece of belief can never reflect me as a whole. To believe isn’t necessarily represent the beliefs itself. And to believe can never ever tells us what’s wrong with the beliefs. But as a conscious and rational human being, we have to proceed with a given acceptable method (or invent one). To know what’s wrong is to know thyself.

Review Menulis

Terhitung awal Maret, ketekunan menulis di portal ini yang dimulai semenjak Agustus 2015 sedikit terganggu. Sebagai gantinya, bulan ini akan ada banyak tambahan tulisan dari bulan lalu. Sedikit kealpaan di dunia maya penulisan selalu jadi justifikasi paling masuk akal karena beragam tuntutan tanggungan yang menggunung. Tapi untuk membiasakan budaya tidak gampang pamrih dan konsisten, tulisan ini hadir.