Skip to main content

Teruntuk Kartika Kharisma

Inget waktu kita pertama ngobrol? Iya waktu aku habis mandiin anak kucing pake sampo di depan kamar itu. :) makasih ya uda ikutan ngandukin kucingnya.



Sebenernya mau protes kenapa aku ga dikasih tau kamu sampai rumah jam berapa, but yes you know me so well, aku bukan jenis teman perempuan yang berisik di aplikasi chatting. Paham kan kenapa kita jadi tambah deket setelah si kucing bersih 2 tahun yang lalu?

Oke, gapapa kalau engga ini aku ada teori. Yang pertama, kita punya sahabat yang (tidak sengaja) sama. Dan kita peduli sangat akan nasib sahabat kita satu ini, terlebih karena dia mempunyai sex preferences yang beda dengan kita berdua. Kita, dengan sukarela menjadi penasehat dan pendengar dadakan buat dia. Kita juga, ga pernah habis pikir sama tingkah lakunya dengan "perempuan" dan somehow kita juga ga paham kenapa dia ketemu kaum venus yang neko-neko. Hahah

Yang kedua, kita ga punya temen cewe yang kita sama-sama kenal. Pengaruhnya adalah kita sama-sama gabisa ghibah. Yeay!

Yang ketiga, aku suka keheningan di saat yang tepat dan seringnya sama denganmu. Ga peduli misal kalau lagi sebelahan if I don't like talking, I feel have no responsibility to looking for topics to talk about.

Yang keempat, kamu makannya ga picky.

Yang kelima, kita dengan senang hati minta tolong satu sama lain.

Okay, itu uda 5 Tik, coba cari yang lain gih, soalnya ini aku mau nulis dalam rangka mau pindah kos, mau pamit gitu.

Tik, tolong hapus image mu di pikiranku sebagai satu-satunya manusia yang bisa lupa dia uda makan apa belum. Soalnya, aku ga bakal ada di kos lagi buat ngomelin kamu, ga bisa nganter beli makan juga, ga bisa minjemin motor juga. Tik, intinya kamu harus makan at least 2 kali sehari, alasan mager ga akan bisa dipake kalau kamu uda sakit gegara lupa makan.

Tik, tetep ngehafalin jalan ya! Sejauh ini, you did good. Inget-inget jalannya ke Gramedia gimana, inget tempat jualan buku-buku murah itu namanya apa juga tolong ingetin tempat makan serba ayam yang katamu ada di Kota Gedhe soalnya sampe sekrang aku cuma diceritain masakannya doang tanpa tau tempatnya. HAHAH

Tik, kurang-kurangin bilang terserah ya. Ya aku tau kaum kita sering di cap sebagai pihak yang sering bilang "terserah", tapi too much terserah ga akan bisa bawa kamu kemana-mana. Kamu kudu milih A atau B, C atau D.

Yang terakhir, siap-siap aku berisikin malam minggunya kalau aku butuh tempat ngungsi dan bisa libur dari Asrama!!!

Comments

Popular posts from this blog

Notulensi Majelis Ilmu Jogokariyan : Burung dan Semut #Part1

Untuk pertama kalinya, saya akan mengangkat topik mengenai apa yang saya percaya disini. Meski sudah seyogyanya tiap apa yang kita lakukan berlandaskan percaya, pengangkatan topik yang baru sekarang ini tidak lain tidak bukan merupakan pembuka atas semua tulisan. Penjelasan bahwasanya segala yang saya lakukan (termasuk menulis disini) sebenarnya merupakan implementasi kepercayaan yang saya yakini. Hasil paling akhir dari sebuah proses percaya dan berpikir. Percaya tidak ada apa apanya bukan apabila hanya diamini dalam dada tanpa aksi nyata.

2k16

First of all. Sorry it took some times for the post. Both contributor had to span holidays and we agreed to postpone our writing for the next deadline. So here I am. Writing (dedicated to this blog) for the first time in 2k16.

Pilot: The Beginning of The End

Have you ever think for once that life is short? Even though it's the longest we ever experience Or the more time we have, the more time there is to waste? As counter intuitive as it sounds, if life lasted forever we might never get around to asking someone out on a date, writing a journal, or traveling around the world, because there will always be tomorrow.

Introductory

Artist and scientist analyzes the world around them in surprisingly similar ways. We as two, thinker and feeler, have a mission. To document and observe the world around us as if we're never seen it before. To learn from it. And to make a better change of us. This is a museum of our finding. A storage of our thinking and feeling.

Nasionalisme itu gimana?

Aku tak yakin kapan terakhir kali mendengarkan lagu Indonesia Raya. Dan ya, aku yakin aku akan menukar-nukar liriknya tanpa sadar. Selama 11 tahun upacara bendera dan acara formal lainnya, juga bisa dihitung hanya berapa kali aku memejamkan mata, itupun karena kepanasan.