Skip to main content

Sedikit Tentang Bola

Dalam semangat #Euro2k16, mari sejenak kita heningkan cipta untuk Jerman yang masih belum menemukan pengganti sepadan Klose, Itali yang masih kurang cukup beruntung bertemu Jerman terlalu cepat, serta Prancis dan Griezmann yang jadi korban kutukan meme Neuer-CR.

Dari tanggal 11 Juni sampai datang lagi tanggal yang sama di bulan berikutnya, usai sudah akhirnya perhelatan sepakbola paling megah di seantero Eropa. Portugal menjadi juara setelah gol Eder di waktu tambahan tak mampu di balas Prancis. Seiring dengan itu, ada pula Copa America yang telah berlalu dengan Chile keluar sebagai juara sekaligus mempertahankan gelar nya. Menandai final internasional ketiga Messi dengan status nirtitel. Untuk kemudian pensiun dari timnas.

Manusia itu lucu. Bicara pencapaian, ada yang menyerah karena merasa sudah di ujung umur padahal target belum tuntas. Ada yang terus main terabas meski tahu kemampuan nya makin ciut. Ada pula yang tak menarget apa apa padahal paham bahwa diri sendiri sebenarnya mampu untuk berkarya.

Entah bagaimana caranya, semua upaya yang ada pada akhirnya akan bermuara. Meninggalkan marka untuk kemudian dinilai apakah layak melewati jembatan penyeberangan akhir atau terjun ke sungai membara. Atas semua laku yang pernah terlaksana, akan hadir imbas yang sesuai dengan timbangannya. Atas itu pula, tingkatan ganjaran beragam hingga tempat paling mulia bernama Firdaus.

Ini kenapa jadi ngomongin Firdaus....

Ohiya balik ke Euro bentar. Sebenarnya prosesi yang dilalui CR cs hampir mirip dengan Denmark dan Yunani saat menjadi juara pada zamannya. Minus status CR sebagai bintang, ketiga tim tersebut maju ke babak final dengan dipandang sebelah mata. Bahkan dari bracket yang relatif jauh lebih mudah dari bracket lainnya pada fase gugur. Berhadapan dengan favorit juara, Portugal membungkam dunia dengan gol Eder, pemain yang bahkan dibuang untuk dipinjamkan dari tim kelas bawah Liga Primer Inggris. Tapi peduli apa, toh mereka juaranya. Tapi persetan apa, toh Dewi Fortuna yang sering dipuja banyak manusia merestui mereka. Saya pribadi sangat senang dengan kemenangan Portugal ini. Disamping dari sisi pelajaran dapat menampol Messi yang pensiun begitu saja padahal masih bisa bermain bola, bagi tim-tim lain tentunya ini merupakan tamparan keras untuk berjuang lebih hebat lagi. Yakinlah Piala Dunia mendatang Itali, Jerman, Belanda (yg bahkan ga lolos kualifikasi euro hahaha), Prancis, dan Belgia merupakan tim kuat juara. Inggris masih jauh ya.

Setelah ini, Premier League akan jadi jauh lebih seru, Liga Spanyol masih didominasi tiga tim itu, pun Italia yang sampai saat ini masih mencari tempatnya di Eropa. Dan banyak manusia yang akan diwisuda karena sudah terlalu lama mendua dengan skripsi. Yah sampai jumpa perhelatan bola akbar di lain tempat dan waktu!

Comments

Popular posts from this blog

Tentang Kreasi dan Konsumsi

Bagaimana kita mencerna berpengaruh terhadap kualitas aksi yang kita lakukan. Apa yang menjadi asupan kita bertindak sebagai bahan bakar semangat. Dan kapan aksi yang kita lakukan menjadi gambaran bagaimana hidup akan berjalan.

Scene 2

                Dia paham disana ada semua yang dicarinya. Disapukannya jemari lentik berwarna nude itu ke antara buku-buku yang disampul plastik rapi. Entah, hari ini dia berakhir tertegun di rak huruf S. Dipandanginya barisan buku itu tanpa ampun. Bukan dia hendak memilih, bukan, dia hanya memastikan tidak ada yang terbalik penempatannya.

Pilot: The Beginning of The End

Have you ever think for once that life is short? Even though it's the longest we ever experience Or the more time we have, the more time there is to waste? As counter intuitive as it sounds, if life lasted forever we might never get around to asking someone out on a date, writing a journal, or traveling around the world, because there will always be tomorrow.

On Piece of Believing

As much as I like to have faith in Islam, a piece of belief can never reflect me as a whole. To believe isn’t necessarily represent the beliefs itself. And to believe can never ever tells us what’s wrong with the beliefs. But as a conscious and rational human being, we have to proceed with a given acceptable method (or invent one). To know what’s wrong is to know thyself.

Review Menulis

Terhitung awal Maret, ketekunan menulis di portal ini yang dimulai semenjak Agustus 2015 sedikit terganggu. Sebagai gantinya, bulan ini akan ada banyak tambahan tulisan dari bulan lalu. Sedikit kealpaan di dunia maya penulisan selalu jadi justifikasi paling masuk akal karena beragam tuntutan tanggungan yang menggunung. Tapi untuk membiasakan budaya tidak gampang pamrih dan konsisten, tulisan ini hadir.