Dalam memperjuangkan hidup, ada banyak alasan untuk lelah dan berhenti di jalan. Pun untuk sekedar melihat mentari terbit dan tenggelam. Banyak pula yang hanya duduk terdiam. Namun dia yang menikmati dan tak pantang menyerah adalah seorang pemenang. Apa yang tertulis setelah ini banyak membahas tentang alasan bertahan. Tetap bertarung meski tak mudah. Terus berusaha meski hasil tak kunjung berbuah.
Dalam proses tersebut banyak hikmah yang bisa diambil. Sebagai rangkuman, tulisan ini merupakan penjelasan tentang sebuah proses terbentuknya alasan, cara berkelanjutan, dan apa yang benar-benar diinginkan ketika selesai berperang:
If you want to beat talents, use hard-work. If you want to beat hard-work, use talents.
Akan ada masanya seorang harus melawan seorang lain dalam memenuhi keinginan. Yang jelas, untuk menjadi lebih tangguh kita butuh lawan yang lebih berat. Dan lawan yang berat itu dapat dikategorikan menjadi dua: lebih bertalenta, atau lebih rajin. Gunakan yang pertama untuk melawan yang kedua, pun sebaliknya. Lawan punya keduanya? Mudah saja. Tambah variabel exsponensialnya.
Don't settle for good. Demand great.
Diatas langit akan selalu ada langit. Di bawah tanah akan selalu ada tanah. Dan kemampuan manusia sangat terbatas bahkan untuk membatasi diri mereka sendiri melangkah. Jangan batasi dirimu dengan keterbatasan. Batasilah dirimu untuk tidak mundur ketika berubah. Batasilah dirimu batas minimal lebih baik tiap hari
Look back. Be your better best.
Mengacu pada poin sebelumnya, aku percaya tidak akan ada kata terbaik. Terbaik hanyalah entitas yang terikat waktu. Sedangkan menjadi lebih baik tidak. Untuk itu, lihatlah apa kebaikan yang telah kau lakukan sebelumnya. Ubahlah kebaikan itu untuk sedikit demi sedikit menjadi lebih baik hingga proses menjadi baik itu sendiri adalah dirimu sendiri.
Comments
Post a Comment