So, it’s weird
actually, to have all this things written now but let me tell you I can’t help
myself to keep this inside.
Mungkin, penjelasan yang masuk akal adalah aku
suka memperhatikan, kesukaan ini tidak berhenti pada mereka yang aku akrabi,
tapi juga mereka yang baru saja aku temui atau hanya berpapasan di jalan.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang memaklumi bahwa kau
sesak nafas jika tidur dengan lampu mati.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang dengan anggukan pelan
membolehkan kau untuk memesan makanan satu porsi lagi.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang paham kenapa kau lebih
suka menghabiskan bagian tepung goreng dulu di tempe goreng tepung itu.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang menyamai kecepatanmu
dalam bersepeda, karena kau tahu sendiri, kau hanya bisa melaju kencang di 3
menit pertama.
Suatu hari nanti, seseorang itu tak akan menanyaimu
pekerjaan rumah manakah yang ingin kau lakukan antara cuci piring atau cuci
baju, karena ia tahu ia pasti kebagian cuci piringnya.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang menikmati waktunya
tersita untuk menemanimu memilih susu kotak.
Suatu hari nanti, seseorang itu juga tak akan malu
menggandengmu di ruang terbuka walau kau
baru saja menangis tak keruan dan menyebabkan matamu bengkak.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang menunggu walau kau
telat, karena ia tahu, kau sangat berusaha untuk datang.
Suatu hari nanti, seseorang itu akan menyimpan gelisah-gelisahmu,
gelisah akan sesuatu yang konyol seperti apa tadi pagi kau sudah pakai krim.
Suatu hari nanti, seseorang itu juga tak akan kecewa misal
es krim yang kau sukai tak ada dan kalian berdua harus membatalkan rencana
makan es krim.
Suatu hari nanti, akan ada seseorang yang melapangkan
dadanya untuk dibuat tidak mengerti dengan tingkahmu.
Suatu hari nanti, ia akan mengajakmu berbicara, saat kau
diam di sampingnya di bangku belakang mobil, tentang reklame-reklame baru di
kota tua, tentang produk yang mereka jajakan, tentang
bangunan yang dulu ada, dan
tentang lampu sorotnya yang terkena pias hujan.
Suatu hari nanti, seseorang itu tak akan membelikan
pengharum ruangan beraroma jeruk karena itu membuatmu mual.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang bersamamu ikut
menghitung mundur 10 detik terakhir di lampu merah.
Suatu hari nanti, ia akan paham warna kesukaanmu, bahkan di
saat ia tak tahu namanya, ia tetap tahu warnanya.
Suatu hari nanti, orang yang sama mungkin akan menggunakan 3
jam nya untuk memberimu hadiah yang sebenarnya ia sama sekali belum pernah
memberi hadiah ke orang lain. Ia akan bingung soal hadiahnya, bungkusnya, dan
ucapannya, ia tak ingin salah di matamu.
Suatu hari nanti, akan ada orang yang membiarkanmu
menghabiskan daging buah yang menempel di biji mangga tanpa perlu repot membantumu
mengambilnya.
(to be continue)
Suatu hari nanti, ia akan menyisihkan roti bakar semalam
untukmu karena tahu kau suka roti bakar yang sudah dingin.
Comments
Post a Comment